Sekilas tentang PO. Efisiensi

Assalamualaikum... Kali ini saya mau share kalian tentang sejarah singkat sebuah PO yang pada akhir-akhir ini terkenal akan bus-bus patasnya yang terkesan mewah, yakni PO. Efisiensi.
Tentu saja keberadaan armada bus patas PO. Efisiensi menjadi primadona baru di jalur selatan. Berawal dari bisnis bus pariwisata kini PO. Efisiensi menjadi pemain utama bus PATAS jalur selatan dengan trayek Cilacap-Jogja dan Purwokerto-Jogja. Trayek Cilacap-Jogja mulai beroperasi pada tahun 2002. Saat itu, belum ada PO yang melayani patas, padahal di Cilacap sendiri sudah ada beberapa PO yang cukup dikenal masyarakat seperti PO. Aman dan PO Utama Putra. Kedua PO tersebut pernah mengerahkan armada ATB untuk melayani trayek Cilacap-Jogja-Solo namun tidak bertahan lama. Perlahan namun pasti, PO. Efisiensi mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat, sehingga tahun 2008 dibukalah trayek Purwokerto-Jogja. Pada jalur ini, sudah ada beberapa pemain lama yaitu PO. Raharja, PO. Mulyo, PO. Teguh dan PO. Citra Adi Lancar yang melayani hingga Tegal. Dengan masuknya armada patas PO. Efisiensi di trayek ini, para pemain lama pun menjadi kalah bersaing, PO. Raharja pun terpaksa mengalihkan armadanya untuk jurusan Jakarta dan PO. Mulyo juga terpaksa mengikuti jejak PO. Efisiensi dengan mengerahkan armada ATB untuk trayek ini.

Menurut saya, PO. Efisiensi dapat menjadi pemain utama di trayek-trayek diatas karena dapat memberikan pelayanan yang berbeda dari PO lain, seperti :
 1. Dari fanpage di Facebook, saya mendapat informasi bahwa setiap 2-3 tahun sekali armadanya selalu diganti dan armada yang lama dialihtugaskan menjadi armada pariwisata atau dijual ke PO lain (seperti PO. Gapuraning Rahayu yang sering membeli bus dari Efi). Sepertinya, PO. Efisiensi sangat paham apa yang diharapkan konsumen, yakni kenyamanan. Selain menguntungkan konsumen, penggunaan armada baru juga meminimalisir biaya perawatan kendaraan yang akan bertambah seiring bertambahnya usia armada. Penggunaan armada baru, mungkin juga dimaksudkan untuk menjaga image PO Efisiensi yang menyasar segmen penumpang kelas menengah ke atas.

2. PO. Efisiensi memberikan layanan shuttle bus gratis untuk penumpang yang menuju kota Jogjakarta maupun Bandara Adi Sutjipto. Penumpang bisa memperoleh tiket shuttle bus di rest area Wonosari, Kebumen. Adanya shuttle ini tentu sangat membantu penumpang untuk dapat segera sampai di tempat tujuan tanpa perlu naik angkutan umum lainnya. Penumpang yang akan menggunakan jasa shuttle bus akan turun di agen Efisiensi, dan dari sini armada shuttle bus siap mengantar penumpang ke tempat yang diinginkan

3. Penumpang PO. Efisiensi dapat naik dari mana saja (tidak harus naik dari agen / terminal), asalkan belum melewati rest area Wonosari, Kebumen. Selain itu disediakan juga air mineral dan audio video berkelas di dalam bus.

4. PO. Efisiensi juga mengeluarkan beberapa armada dengan judul "ROYAL CLASS" yang memiliki fasilitas yang lebih mewah dan lebih baik daripada armada patas reguler. (Armada 'Royal Class' ini saya bahas di post selanjutnya)

 Keberadaan PO ini setidaknya dapat menjadi contoh yang baik bagi pengusaha bus lainnya untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi penumpang. Angkutan umum lainnya seperti kereta api juga dapat meniru apa yang dilakukan oleh PO kebanggaan masyarakat Kebumen ini. Harga tiket Rp. 40.000 terasa murah untuk pelayanan yang diberikan PO. Efisiensi.

 Sekian post saya ke kalian tentang PO. Efisiensi yang saya dapat dari www.nudwi.wordpress.com dengan sedikit perubahan dari saya. See you on the next post,

0 komentar:

Sejarah Bus PO Rosalia Indah

Sejarah Bus PO Rosalia Indah
 
 
 Sejarah Bus Po Rosalia Indah ini Dengan bekal pengalaman di bidang transportasi dan juga jiwa kepempininan yang oke serta entrepreneur yang handaal. pasangan suami istri, Yustinus Soeroso dengan Yustina Rahyuni Soeroso berhasil membawa nama Rosalia Indah hingga menjadi sebuah perusahaan Bus yang eksis seperrti sekarcang ini, siapa sangka pasangan suami istri ini merintis usaha transportasinya mulai dari titik nol

Akselerasi perkembangan perusahaan otobus inipun mengaami kemajuan yang sangat berarti sehingga terhitung pada tanggal 21 Maret 1991 perusahaan otobus Rosalia Indah inipun mendapatkan sebuah ijin usaha yakni BPU (Biro Perjalanan Umum) Rosalia Indah. INDAH No. 05/D.2/BPU/III/1991 dengan alamat kantor di Jalan Raya Solo – Sragen KM. 7,5 Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.

Adalahh sebuah perusahaan yang berakselerasi cukup pesat juga sebuah perusahaan lokal yang cukup dipertimbangkan dalam permainan bisnis jasa transportasi darat di Indonesia khususnya di Jawa. Perusahaan yang selalu mengedepankan pelayanan, keamanan, kenyamanan serta kebersihan armadanya ini pada tahun 1983 mulai mengoperasionalkan 1 (satu) kendaraan bermesin Isuzu dengan jalur lintasan/trayek antar kota jurusan Yogyakarta – Solo – Surabaya – Malang. Perkembangan selanjutnya armada Rosalia Indah bermesin Colt Diesel.
Pada Mei 1987 BPU. ROSALIA INDAH mengembangkan sayap usahanya dengan menggunakan sarana angkutan bis dalam mengoperasionalkan unit usahanya. Jasa layanan angkutan darat bis AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) ini hanya beroperasi beberapa waktu saja karena iklim kompetisi usaha di bidang jasa angkutan di Jawa Tengah saat itu memang sedang sangat ketat.
Ketatnya kondisi persaingan bisnis transportasi darat di era 1990-an bukan menjadi kendala bagi BPU. ROSALIA INDAH bahkan pada masa itu dijadikan titik tolak dari yang semula berorientasi pada pelayanan transportasi AKDP menjadi AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) yang lebih memiliki daya jangkau luas, lebih handal dan lebih mantap hingga saat ini, dengan sumber daya manusia lebih dari 1000 personil dan lebih dari 140 kantor perwakilan dan agen Rosalia Indah tersebar di Jawa – Sumatera. Bahkan BPU. ROSALIA INDAH juga telah siap melayani pangsa pasar pariwisata dengan armada travel L-300 ataupun carter bis pariwisata.

BPU. ROSALIA INDAH

Merupakan induk usaha awal, Rosalia Indah yang berbasis transportasi darat dengan berbagai macam kelas armada dan jalur/trayek dari Jawa sampai Sumatera. Agen/perwakilan terdapat dikota-kota yang terbentang dari Surabaya sampai Muara Enim.
Tiap tiket perjalanan yang Anda gunakan berpeluang untuk mendapatkan undian hadiah yang diundi satu bulan sekali dan tiap 3 bulan sekali diundi untuk mendapatkan Grand Prize berupa sepeda motor.
Kemudahan dan keuntungan pelayanan bisa Anda dapatkan dengan bergabung menjadi anggota “RI Plus ” (kartu pelanggan dilengkapi dengan poin-poin untuk mendapatkan souvenir/hadiah menarik)
“Nikmati keramahan dan kenyamanan perjalanan Anda bersama BPU. Rosalia Indah ”

0 komentar:

Sejarah Po Pahala Kencana

Sejarah Po Pahala Kencana

 PT Pahala Kencana didirikan di Kudus sebuah kota kecil di Jawa Tengah pada tahun 1976. Bergerak di bidang usaha Bus Antar Kota Antar Propinsi dengan melayani rute Kudus-Jakarta PP dan Solo-Jakarta PP. Situasi pergerakan bisnis yang dinamis memacu Pahala Kencana untuk terus mengembang wilayah operasi pemasarannya hingga menjangkau beberapa kota besar dan kecil di P. Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
Pada tahun 2000 terbukanya kesempatan pengembangan bisnis di bidang usaha transportasi angkutan darat memaksa manajemen memindahkan kantor pusat PT Pahala Kencana yang pada saat itu berada di Kudus ke Jakarta.
Pada tahun 1993, PT Pahala Kencana mengembangkan usaha Jasa Titipan Pahala Kencana yang pada awal usahanya pengiriman barang Jasa Titipan Pahala Kencana hanya melayani tujuan-tujuan sesuai rute operasi bus, mengandalkan sisa ruang bagasi penumpang, dan mengoperasikan sedikit kendaraan kecil sebagai moda antar kiriman barang. Saat ini Jasa Titipan Pahala Kencana yang telah berubah nama menjadi Pahala Express melayani pengiriman ke lebih dari 200 kota besar dan kecil di seluruh Indonesia dan lebih dari 200 negara tujuan dengan mengandalkan lebih dari 100 unit armada pengiriman barang.
Pada tahun yang sama PT Pahala Kencana mendirikan Biro Perjalanan Wisata PT BPW Pahala Kencana yang kemudian lebih dikenal dengan nama PT Pahala Tours & Travel. Melayani penyelenggaraan wisata, domestik & international ticketing, dan MICE.
Pada tahun 1997, PT Pahala Kencana memasuki bidang usaha transportasi dalam kota dengan mengoperasikan sejumlah armada Bus Kota yang melayani beberapa rute padat di wilayah Jakarta.
Pada tahun 1998 PT Pahala Kencana mengembangkan bidang usaha transportasi ke pelayanan Bus Antar Kota Dalam Propinsi yang melayani rute jarak dekat antar kota dalam propinsi.
Pada tahun 2000 PT Pahala Kencana mulai merambah bidang usaha transportasi Angkutan Pariwisata yang meliputi penyedian bus pariwisata dan kendaraan sewa.
Pada tahun 2004 kebijakan Gubernur Jakarta tentang penataan ulang sistem transportasi dalam kota Jakarta berdampak pada keikutsertaan Pahala Kencana dalam program Busway.
Pada tahun 2005 dampak tarif murah pada bisnis penerbangan Indonesia menjadikan tantangan baru. PT Pahala Kencana mengembangkan usaha penjualan tiket pesawat udara yang berkonsentrasi pada penjualan tiket penerbangan dengan tarif murah dengan mendirikan PT Nata Tours.

0 komentar:

Semua Tentang Sumber Group

 Sejarah PO Sumber Group.





        Sejarah singkat perusahaan Sumber Group yang memiliki armada bus sumber kencono yang sekarang berganti nama menjadi Sugeng Rahayu. Nama adalah doa, mungkin ini yang di terapkan pada nama sebuah perusahaan otobus di jawa timur, tepatnya di krian. Buslovers akan membahas sejarah tentang berdirinya perusahaan otobus sugeng rahayu. Bus Sugeng Rahayu adalah nama bus from perusahaan sumber group. Sugeng Rahayu mempunyai motto Tetap Setia Melayani yang berarti selamat selamat, dalam artian jawa bisa di artikan terus selamat, sejahtera dan jauh dari musibah atau kekurangan.
  
         sejarah bus sugeng rahayu didirikan oleh Setyaki sasongko, yang pada tahun 1981 bernama Sumber Kencono, Setyaki Sansongko adalah pendiri perusahaan sumber group dan lulusan teknik mesin dan pernah juga menembpuh pendidikan di jerman, Pada saat itu bus Sugeng Rahayu hanya mempunyai 6 armada dan itu pun masih menggunakan nama Sumber Kencono, atau dalam arti jawa sumber kencono bermakan Sumber Keberhasilan. Bus Sugeng Rahayu memiliki Trayek Surabaya – Nganjuk – Madiun – Solo – Jogja dan Semarang – Solo – Ngawi – Madiun – Nganjuk – Purabaya Surabaya. PO Sugeng rahayu ini melayani trayek tersebut 24 jam sehari kawan so jangan takut tidak dapat bus antara kota jogja dan surabaya karena ada angkutan darat 24 jam.
         Pada Tahun 2001 Bus Sumber kencono atau sekaran menggunakan nama sugeng rahayu terpilih sebagai salah satu PO Terbaik from direktorat perhubungan darat. Sejak tahun 2009 dengan adanya persanian dari PO lain seperti PO. Mira Dan PO. Eka maka bus sugeng rahayu memperbarui armada dengan bus bermesin Hono dengan karoseri laksana, seri lainya juga ada seperti Legacy dan Nucleus 3. Bus Sugeng Rahayu adalah bus ATB, artinya ATB adalah AC Tarif Biasa., maksutnya bus AC bertafif biasa atau tarif ekonomi kawan.
         Pada tahun 2011 Bus Sugeng Rahayu mendapat dan terpilih sebagai bus yangsantun from polda Jawa Timur. Pada tahun 2011 juga bus ini terpilih sebagai bus yang bterbaik dalam administrasi Terminal Purabaya (Bungurasih). Pada tahun yang sama yaitu tahun 2011 Bus Sumber Kencono ini juga menjadi bus terbaik lolos emisi Gas Buang dari polres ngawi kawan.
         Mengapa Simbul Bus Sugeng Rahayu Lumba – Lumba, ini dia penjelasanya kawan. Lumba lumba di pilih menjadi simbol karena hewan laut ini mempunyai sifat yang sangat suka tolong menolong, ramah serta mempunyai sifat rasa setia kawan yang tinggi. Di harpakan dengan merubah simbul lumba -lumba image dari perusahaan sumber group akan lebih baik lagi.
          Armada Sugeng rahayu W 7566 UY pertama test di jalan adalah tanggal 22 februari 2012 pukul 2 siang, dengan adanya test ini untuk melihat animo masyarakat terhadap perubahan nama yang di lakukan oleh perusahaan sumber group.
           Sumber Grop juga melayani paket Wisata dengan ziarah Wali songo dan study tour dengan menggunakan bus ATB. Pergantian nama Sumber Kencono ke Sugeng Rahayu tenyan bukan hanya doa dan perubahan nama saja, tetapi lebih bisa menjadga pengawasan di lapangan juga. Aksi nyata penrubahan managemen dan pengawasan juga yang bisa meminimalkan kejadian yang tidak baik di lapangan yang melibatkan armada ini. Demikina sejarah singkat tentang bus sugeng rahayu yang mempunyai kantor pusat di krian jawa timur.

0 komentar:

Sejarah Po. Eka Bus

Sejarah Po. Eka Bus
Sejarah PO.Eka-Mira berasal dari sebuah toko kain yang berada di Jl Mojopahit No. 188 Mojokerto yang dimiliki oleh Bp Fendi Haryanto, pada sekitar tahun 1971, tercetus ide dari sang pemilik toko (Bp Fendi Haryanto ) untuk membangun bisnis transportasi masal model bis antar kota. Sesuai dengan nama tokonya nama yang dipakai adalah PO Flores.
PO Flores ini melayani trayek Antar Kota Antar Propinsi Jurusan Surabaya – Solo PP, dan selain itu juga didirikan PO Surya Agung yang melayani trayek AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) Jurusan Malang – Surabaya – Ponorogo/Magetan. PO ini seangkatan dengan beberapa PO lama seperti Maju Mapan, Sumber Kencono, Surya Jaya, Rukun Makmur, Adi Jaya, Tunggal Jaya, Hasti, Jaya Raya, Agung Express, Piala, dll, meski sebagian besar diantaranya sudah tidak beroperasi lagi karena sudah gulung tikar.
Secara signifikan PO Flores mengalami perkembangan karena image-nya sebagai bis banter. Perilaku konsumen Jatim dan sebagian Jateng yang cenderung menyukai bis-bis banter semakin membuat nama PO Flores melambung meski sebagian masyarakat menilai bis ini sebagai bis yang cenderung ugal-ugalan. Meskipun sebenarnya tidak semua armada PO Flores ugal-ugalan karena beberapa armadanya masih menggunakan mesin keluaran lama yang kemampuannya tidak sebagus mesin-mesin baru.
PO ini sempat mengoperasikan bis bumel yg mewah, dilengkapi dengan AC ( Air Conditioner ) dengan nama Surya Agung, yang seperti dijelaskan di atas bis ini melayani rute Malang – Surabaya – Madiun – Ponorogo/Magetan PP. Kala itu Surya Agung menjadi simbol bis-bis mewah, karena selalu mengguankan body dari karoseri terbaik, demikian dengan pula dengan fasilitas AC-nya yang jarang dipunyai oleh PO lain.
Di saat puncak kejayaan Flores inilah terjadi tragedi besar yang menjadi klimaks dari PO Flores, kecelakaan hebat terjadi di daerah Karang Anyar Sekitar tahun 1981. Bis yang dikemudikan Bp Marwan berisi rombongan pelajar SMP Wijana Jombang yang melakukan study tour (karya wisata) ditabrak Kereta Api yang melintas yang merenggut banyak korban pun tak bisa dihindarkan. Imbasnya, oleh DLLAJR Pusat (sekarang Dishub) PO Flores dilarang melayani trayek AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) sehingga PO ini hanya beroperasi sampai dengan Mantingan (perbatasan Jatim – Jateng ). Sedangkan perjalanan PO Surya Agung tidak mengalami kendala sedikitpun dalam pengoperasiannya.
Akibat sanksi yang dibebankan oleh DLLAJR, PO Flores semakin mengalami kesulitan dalam pengoperasian armada-armadanya yang hanya melayani melayani rute Surabaya – Mantingan PP. Banyak konsumen yang lebih cenderung memilih PO lain untuk menghindari resiko dioper untuk penumpang yang bertujuan ke daerah-daerah diluar jangkauan PO Flores. Jika hal ini dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin PO Flores lama-kelamaan akan kolaps.
Untuk mengatasi masalah tersebut manajemen menyiapkan EKA dan MIRA untuk menggantikan Flores melayani rute Surabaya – Solo PP. Nama EKA dan MIRA diambil dari nama-nama anak dari Bp Fendi Haryanto. Keduanya dipisahkan baik secara manajemen dan juga jam keberangkatannya. PO EKA biasanya diberangkatkan dari Surabaya pada pagi sampai petang hari, sedangkan armada PO MIRA diberangkatkan sebaliknya (petang sampai pagi hari) dari Surabaya. PO Flores akhirnya difokuskan melayani Rute Surabaya – Ponorogo PP. Sedangkan PO Surya Agung tetap melayani rute Malang – Surabaya – Madiun – Ponorogo/Magetan PP.
Seperti halnya Flores, EKA-MIRA mengalami perkembangan yang menggembirakan karena respons positif dari konsumen. Bahkan seiring berjalannya waktu EKA-MIRA tumbuh menjadi PO yang besar dan keberadaannya patut diperhitungkan di jalur ini. Untuk memantapkan eksistensinya, tahun 1990 PO EKA membuat terobosan dengan meluncurkan 1 buah armada ber-livery biru yang melayani rute Surabaya – Madiun – Solo – Jogja PP menggunakan mesin Nissan Diesel CB dengan karoseri Malindo yang pada waktu itu sedang jadi tren (seperti adiputro sekarang). Namun itu tidak bertahan lama karena dalam waktu beberapa bulan bis yang dikemudikan Bp. Darno ini mengalami kecelakaan hebat yaitu menabrak truk bermuatan elpiji. Kejadian itu menewaskan sang pengemudi dari menghanguskan bis tersebut. Hal itu tidak menyurutkan langkah PO EKA-MIRA untuk tetap melanjutkan ekspansinya ke rute Surabaya – Madiun – Solo – Jogja PP. Sekitar 2 tahun kemudian semua armada PO EKA-MIRA telah melayani rute tersebut, dan mengganti warna dasar armada-armadanya yang tadinya putih menjadi abu-abu berikut dengan livery-nya.
Karena dirasa tidak lagi memberikan kontribusi maksimal dan untuk meremajakan armadanya, seluruh armada PO Flores dan PO Surya Agung sebanyak 52 unit yang seluruhnya bermesin Mitsubishi BM dijual ke PO AKAS II beserta trayek, kru dan teknisinya. Inilah akhir bakti kepada manajemen dan sekaligus akhir riwayat dari kedua PO ini. Sekitar tahun 1992 manajemen kembali membuat terobosan dengan meluncurkan PO ITA (berasal dari nama anak Ibu MIRA) yang melayani rute AKDP Surabaya – Madiun – Ponorogo PP.
Setelah lama setia menggunakan mesin Nissan Diesel CB pada tahun 1993 membeli 27 unit chasis Hino AK 176, terdiri dari 25 unit berchasis panjang dan 2 unit masih menggunakan chasis pendek. Chasis-chasis tersebut disiapkan untuk armada-armada ber-AC. EKA dan MIRA maing-masing mendapatkan bagian 10 unit armada ATB (AC Tarip Biasa), sedangkan ITA mendapatkan bagian 2 unit. Sisanya 5 unit chasis disiapkan untuk menjadi armada PATAS (sebelum menjadi CEPAT). Dari armada-armada inilah cikal bakal EKA CEPAT berasal sebagai upaya penjajakan merambah ke segmen kelas non Ekonomi.
Armada EKA CEPAT berkembang menjadi pilihan di jalurnya seiring dengan mulai digantikannya armada-armada Hino AK 176 dengan armada-armada bermesin belakang seperti Nissan Diesel RB dan Hino RK2HR. Perlahan-lahan EKA CEPAT mulai mampu menyisihkan pesaing-pesaingnya, dan menjadi pilihan utama sekaligus pemain tunggal di jalurnya.
Demikian juga dengan armada bumelnya (EKA-MIRA) pun mulai meremajakan armada-armada lama dengan armada keluaran terbaru seperti Nissan Diesel CB dan Hino AK3HR. Terbukti dengan peremajaan yang teratur dan pelayanan terhadadap konsumen yang prima membuat PO ini tetap bertahan di tengah persaingan yang semakin keras. Banyak PO lain yang mulai berjatuhan akibat kerasnya persaingan jalur Surabaya – Madiun – Solo – Jogja seperti Tunggal Jaya, Jaya Raya, Maju Mapan, Trigaya, Jaya Utama, Mapan dll.

Namun tren positif tak berlaku pada ITA, karena pamornya yang kalah mengkilap dengan para kompetitornya. ITA akhirnya angkat koper peta persaingan jalur Surabaya-Ponorogo pada akhir dekade 90-an. Armada-armadanya yang sebagian besar bermesin Nissan Diesel CB banyak dibeli oleh PO Pangeran dan PO Restu.
Sekitar tahun 2007 armada bumel EKA dihapus untuk memfokuskan diri pada armada CEPAT, sedangkan armada eks bumel EKA digabungkan ke MIRA. Hal ini semakin mempermudah konsumen PO ini untuk membedakan antara armada Eksekutif/CEPAT (EKA) dan armada Bumel (MIRA) dalam memilih karena orientasi segmen pasar yang sudah dibedakan.
Namun setelah MIRA hanya berorientasi ke kelas ekonomi, justru membuat PO ini mengalami mengalami sedikit kemunduran. Jumlah armada MIRA semakin berkurang. Namun sekitar tahun 2009 MIRA mulai bangkit dari keterpurukan dengan menjual seluruh armada lama non ATB dan mendatangkan sekitar 100 armada baru ber AC (ATB). Persaingan jalur Surabaya – Madiun – Solo – Jogja kelas ekonomi pun kembali ramai. Banyak PO lain yang ikut mendatangkan armada ATB agar bisa bertahan, termasuk di rute/jalur lain. Konsumen pun semakin diuntungkan dengan hal ini karena semakin dimanjakan dengan banyaknya armada baru yang melayani.
Perjalanan panjang Flores yang akhirnya menjadi ke EKA- MIRA menarik untuk disimak dan bisa dijadikan inspirasi untuk kita semua. Sebuah upaya untuk bertahan ditengah kerasnya persaingan dan perkembangan jaman yang menuntut kemampuan membaca situasi, berpikir dan bertindak yang prima. Dan hasilnya tidak sia-sia karena EKA- MIRA merupakan salah satu ikon bis di Jatim, dan akan tetap dan berusaha selalu menjadi kebanggaan Masyarakat Jatim.

0 komentar:

PO. AKAS ASRI

 PO. AKAS

Dari keempat kepemilikan tersebut ada satu nama yang saya tidak tahu kepemilikannya cuman garasinya masuk di Akas 4, yaitu Mila dan Karmina Rizki. Kalau dapat cerita dari kru, Mila singkatan dari “Milik Akas” tapi gak tahu Akas yang mana.

Pada generasi ke 3 hanya sedikit informasi yang saya dapat, yaitu :
1.       Akas 1 sepertinya masih dikelola bersama oleh anak dari pemilik Akas 1, cuman saya lihat nggak ada perkembangan mulai dari dulu sampai sekarang.
2.       Akas 2 berpindah kelola ke generasi ke 3 yaitu Akas Asri (dipimpin oleh Bu Sri), Akas NNR (NNR=Nike Nora Roy) dan Akas … (sepertinya Akas saja tapi ada warna hijaunya). Pembagian ini bukan dari jumlah anak Pak Tingok, tetapi berdasarkan dari beberapa istri dari Pak Tingok. Akas Asri berkembang ke bis Malam Jember Jakarta dan Kepanjen Malang Surabaya Jakarta. Cuman trayek yang Malang Jakarta tidak bertahan lama. Akas NNR punya banyak ATB ke Solo, Jogja, Ponorogo dan Cirebon (pakai nama Harapan Kita, atau orang komuter Cirebon Probolinggo bilangnya HK atau Harkit).
3.       Akas 3 masih belum terbagi
4.       Akas 4 masih belum terbagi dan banyak main di Pariwisata.

0 komentar: